March 03, 2014

Macau, Hongkong

Saturday, 18 Jan' 2014:

Pukul 4 subuh tiba di T3 Bandara Suta.
Hal penting --> jika ada bagasi, lebih baik daftarkan saja dari awal via internet, karena jadi lebih murah.
Pada kasus trip ini, untuk bagasi keberangkatan kena Rp 630.000,- sedangkan untuk bagasi kepulangan cuma kena Rp 220.000,- keduanya dengan kondisi max 20 kg per 1 koper. Pendaftaran bagasi bisa dilakukan di loket AA dibagian depan bandara.

Pk 06.30 pesawat menuju KL melaju dan tiba ontime di LCCT, setelah melewati counter check in to transfer, saya beristirahat dan makan siang ditempat. Untuk ruang tunggu dimana bisa tidur, ada di lantai atas; selain lumayan sepi juga kursi di-set sedemikian rupa sehingga tubuh bisa direbahkan.

Pk 14.00 pesawat menuju Macau melaju dan tiba ontime di MFM sekitar sore hari. Pada waktu orang2 berebut antri untuk proses imigrasi, saya memilih ke rest room, begitu keluar dari rest room kaget luar biasa karena imigrasi sudah sepi dan petugas (sebagian) sudah siap2 mau pulang.Padahal penumpang cukup banyak loh, cepat sekali kerja mereka yah.

Setelah proses pengambilan bagasi saya duduk manis di kursi2 yang tersedia di lobby bandara (bandara terdiri dari 2 lantai : lantai dasar untuk kedatangan; lantai atas untuk keberangkatan), menikmati gloria coffee sambil mengamati sekitar dan membaca catatan2 juga map.

Menurut informasi yang saya peroleh, untuk menuju penginapan yaitu sanVa hotel, dari bandara saya harus naik bis AP1 – turun di Macau Ferry Terminal (MFT) – lalu ganti bis (ada beberapa pilihan bis). Ok saya pun menunggu bis di bus stop persis depan lobby. Tak lama AP1 datang dalam keadaan penuh, apa boleh buat dan saya pun naik, bayar dengan koin uang pas. Meski penuh sesak berdiri berdesakan, sesama penumpang menjaga sikap.

Hal penting :
--> siapkan uang receh/koin untuk bayar bis dan karena tidak ada pengembalian maka siapkan uang pas
--> uang kertas HKD pecahan 1000 gak begitu laku, maka usahakan dipecah menjadi pecahan kecil, max 500 HKD
--> mata uang HKD atau Pataca, semua laku kok
--> lebih baik mengandalkan info dari google, lalu print atau catat di buku. 
--> tourist map di bandara gak tersedia sebanyak yang digemborkan, maka jauh hari persiapan sudah harus matang

Macau kecil dan bersih, tetapi menurut saya cenderung macet karena banyak jalan kecil, banyak 1/4an, banyak orang menyebrang dan banyak mobil/bis. Waktu terbaik kesini adalah Januari tengah keatas, udara sejuk cenderung dingin tapi masih bisa diatasi, kalaupun ada matahari -masih ok untuk berjalan2.



Saat tiba di depan MFT, karena saya gak ngerti, jadi saya diam aja, saya pikir bis akan masuk ke jalur tertentu di kawasan MFT tersebut atau supir berteriak, macam gitulah (dan nyatanya gak gitu)...akhirnya bis muter2 ke arah yang itu2 lagi dan akhirnya tibalah di terminal bis entah dimana atau apa namanya. Semua penumpang turun, mau gak mau saya ikutan turun. 

Celingak-celinguk, kemudian seorang pria mendekat dan bertanya, yang ternyata dia orang Manado. Kamipun berbincang riang. Lalu dia kasih tau bahwa saya harus naik bis no 3 dan nanti turun di San Ma Lo, satu "bus stop" dimana akan banyak sekali orang pada turun/disitu akan nampak banyak orang, begitu katanya. 

Lalu bis no 3 datang, naik, duduk, melemaskan kaki dan tangan, koper saya berat juga ternyata. Di dalam bis ditegur lagi sama seorang bapak tua yang ternyata orang Indonesia bagian Timur sanalah. Ngobrol banyak, sedikit repot mengingat si bapak sudah agak budek hihihi. Si bapak turun, muncul couple TKW Indonesia dan ngobrol lagi.

Lalu atas info dari mereka saya turun, dan terpana karena saya gak menemukan keramaian dimaksud si orang Manado tadi. Setelah bertanya sana-sini ketemulah penginapan SanVa hotel. Ho ho ho, ternyata dekat sekali dengan San Ma Lo (Senado square). Bentuk penginapannya sangat kental dengan atmosfer china, sangat backpacker style, sangat kuno, cukup bersih, tergolong yang paling murah, great location. saya ambil kamar dengan jendela dan twin bed.








Setelah proses cek in selesai, sayapun keluar menuju Senado square, explor
Saat itu sudah agak malam, tapi Senado square masih diselimuti banyak orang dengan pakaian dingin mereka yang beraneka bentuk warna model, keren abiiis,  juga toko2 fashion/souvenir/makanan masih banyak yang buka.








Kaki ini melangkah terus menembus dingin sambil sesekali berhenti didepan toko liat souvenir cantik2 atau sekedar jajan egg tart dan tau2 sudah didepan Ruins of St Paul aja.



Setelah puas foto2, jajan egg tart (lagi), belanja souvenir, duduk2 di depan satu gereja tua Largo de Domingo



bersama para TKW yang tampil keren2 dengan coat dinginnya, menikmati makan malam “pop miedalam tupperware yang sudah saya siapkan sejak keluar hotel tadi, setelah perut dan mata kenyang lalu kembali ke hotel.

Hal penting :
--> di Senado banyak penunjuk jalan, jadi tenang aja gak bakal nyasar
--> Macau serba mahal dan jarang makanan halal, kalau mau hemat, beli pop mie, ambil isinya lalu masukan ke dalam kantong2 plastik kecil sehingga tidak menuhin tas koper, jangan lupa bawa tupperware kecil+sendok 
--> bawa botol minum, guest house menyediakan aqua galon untuk kita bisa isi ulang tiap waktu, aqua disini cukup mahal 
--> bawa juga lauk yang tahan lama, nanti tinggal beli nasi di McD (di Senado ada McD)
--> kalau mau menginap di SanVa, harus reservasi jauh hari, tanpa DP, mereka sangat kooperatif. dalam kasus trip ini, saya info bahwa saya akan terlambat tiba di penginapan, tujuannya agar kamar saya gak dilepas ke orang lain.


Sunday, 19 Jan' 2014:

Macau dipagi hari (sebelum naik bis menuju MFT)





Setelah sarapan mie, lalu bergegas menuju bus stop yang ada di depan gang hotel. Di tiap bus stop, terdapat kotak yang berisi jadwal, arah, harga bis untuk tiap tujuan. Saya ingin menuju MFT, harus naik bis no 3 ongkos 3.4 pataca.


Beberapa waktu kemudian tiba di depan lobby MFT, 




masuk, naik lantai atas, nuju counter Turbojet, beli tiket ke Hongkong seharga 156 HKD (harga pulang sedikit lebih mahal). Kapal ferrynya standard, ada no kursi, AC, TV dan laut sedang tenang hingga saya memilih tidur selama perjalanan.



Tujuan ferry ke Hongkong ada 2 lokasi : Suntak dan Kowloon. Karena teman saya tinggal di city center maka saya pilih Suntak. Dermaga Suntak berada di kawasan Suntak mall yaitu di Shu wen. Begitu keluar dari proses imigrasi, tiba2 munculnya di lantai 3 Suntak mall. Lalu teman saya itu datang menjemput dan kamipun pergi menjelajahi kota HK dengan berjalan kaki



Selain jelajah kota Hongkong, diajaknya saya ke Kowlon, nyebrang dengan ferry sekitar 15 menit dari Central Pier.
Kowlon menyediakan wisata Avenue of Star, satu kawasan tepi laut dimana di trotoar pejalan ada tapak tangan para actor/actress HK, ada patung piala oscar ala HK, dan atribut seni lainnya.




Kowlon malam hari: sebuah pemandangan yang indah kota Hongkong dari sisi Kowlon




Di Kowlon ada juga Hongkong Museum of History, yang berisikan benda2 (seni, sejarah, geografi, dll) yang digunakan sejak HK berdiri



Ada masjid (satu2nya)  di Nathan road


Dan yang tak kalah seru adalah lady’s market  alias pasar malam  alias sogo jongkok. Kudu pinter nawar, kalau komunikasi in english gak mempan, segera keluarkan kalkulator dan berbicaralah…


Jelang malam, kaki sudah teramat lelah, saya diajak pulang ke apartemen teman, setelah makan malam, mandi dan langsung tepar.

Hal penting :
--> gak dibutuhkan kepandaian khusus untuk pergi ke HK, marka jalan sangat jelas, jalur transportasi gampang, ditanggung gak nyasar.
--> di HK banyak TKW, jangan malu/sombong untuk bertanya 
--> wisata yang keren2 cukup jauh artinya harus punya waktu lebih lama misal 2-3 hari di HK


Monday, 20 Jan' 2014:

Selamat pagi Hongkong


Teman saya harus kembali beraktifitas menjemput rizki, saya melanjutkan jelajah kota dengan mencoba naik trem.



Hari ini tujuan saya adalah ke The Peak. Dari trem stop depan apart, naik trem turun di depan HSBC building, jalan kaki menuju City Centre, tanya sana sini, baca map, tibalah di Peak Tram. Antri tiket kereta 40 HKD return. Di The Peak selain menyuguhkan pemandangan kota HK dari ketinggian juga ada museum Madam Tussaud bayar 225 HKD.



Sekitar siang hari setelah keluar dari area The Peak Tram,



saya pun harus kembali ke Macau. Dari Peak Tram jalan kaki menuju stasiun MTR terdekat, beli koin/token yang menuju Shu wan. Keluar MTR naik lift menuju lantai 3 Suntak mall, beli tiket Turbojet, dan kembali sudah standby di ferry menuju Macau.

Setibanya di MFT, saya menuju deretan free bus hotel2 ternama yang parkir persis depan MFT. Untuk permulaan saya pilih free bus Venetian hotel. 



Ini bener2 free bus. Supir maupun SPG hotel tersebut gak nanya2 apakah kita penghuni hotel atau bukan. Perjalanan hanya sekitar 20 menit, tibalah di Venetian hotel. Masuk lobby dan naik ke lantai 3 (kalau gk salah). Dan nampaklah interior hotel yang indah sedemikian rupa dibuat nampak mirip kota Venesia Italy.




Setelah puas foto2, antri free bus lagi untuk kembali ke MFT. Sampai di MFT ganti free bus Lisboa hotel. Turun di Lisboa hotel, foto2 narsis (Lisboa hotel dan Grand Lisboa -2 hotel yang beda loh-  malam hari lebih keren karena permainan lampu2 yang super mewah)



Depan Lisboa hotel ada Whyn hotel, yang menyuguhkan air mancur menari juga ada landmark city art yang memiliki warna warni penuh pesona.

Setelah cukup lelah dan puas foto2, saatnya kembali ke hotel. persis depan Grand Lisboa terdapat bus stop. Naik bis no 3, turun di depan Senado square, jalan kaki menuju hotel, namun sebelumnya mampir di sebuah restaurant Portugis, 

karena takut salah pesan yang mengandung babi, saya pesan nasi goreng.

Tuesday, 21 Jan' 2014:

Setelah sarapan nasi sisa semalam, saya kembali explor Macau dengan berjalan kaki (lagi). beginilah suasana Macau pagi hari arah ke Senado




Mula2 ke Senado dulu, 




Salah satu sudut di Senado



lalu ke Ruin's of St Paul –belum punya foto disiang hari, sambil lihat keadaan dibalik dinding suram nan antik dan sejarah gereja itu





Lalu ke area Museum Macau (bayar sekitar 15 pataca)





Dari sana turun lagi menuju Senado, lalu ada gang dekat McD, lewat situ agak menanjak. Sepanjang itu ada toko/café kecil-kecil bentuknya, lucu dan menarik sekali. Lalu akan menemukan church lagi, lalu ambil jalan lurus agak menurun, hingga ketemu jajaran toko2 agak besar. Tikungan ke-2 belok kanan, akhirnya ketemulah toko egg tart paling terkenal di kalangan traveler yaitu Margareth atau Nata cafe.


Saat saya sampai disana, antrian sudah terjadi, di meja2 yang tersedia penuh orang makan/minum sambil ngobrol, feeling saya itu semua turis hahaha..
Setelah mencicipi 


–dan menurut saya lebih enak yang di Senado, perjalanan dilanjutkan dengan ambil jalan lurus hingga tibalah di Grand Lisboa. (Ternyata oh ternyata, hotel saya deket dengan Senado dan Grand Lisboa)

Lalu masuk hotel Grand Lisboa, foto2. Area lobby hotel penuh dengan karya seni yang mahal nan mewah.






Dari situ saya menuju hotel Lisboa, untuk dapat naik free bus, saya harus minta karcis di front desk casino yang ada di lantai atas (untuk menuju kesitu pake muter2 loh, jadi jangan malu bertanya).

Setelah dapat karcis, lalu naik free bus menuju MFT, lalu ganti free bus ke City of Dream & hotel HRC (hotel ini berdekatan dan mereka buat jalan lorong yang menghubungkan keduanya). Disana gak banyak foto karena untuk beberapa wahana yang istimewa kena charge dan cukup mahal pula.



Dari lobby City of Dream turun ke basement, disitu ada bus stop untuk ke beberapa tujuan. Saya pilih ke Macau Tower.


Saya gak naik ke towernya karena selain cukup mahal juga udah agak sore. Free bus dari sini kembali ke City of Dream cuma sampai jam 6. Jadi setelah foto2 sejenak saya kembali antri. Tiba di City of Dream ganti free bus lagi menuju MFT. Ganti free bus lagi menuju Lisboa hotel. Jalan kaki kembali menuju hotel.

Hal penting :
--> untuk pergi dari satu hotel ke hotel lain di Macau, cukup memanfaatkan free bus dengan MFT sebagai titik balik. misal, untuk kasus trip ini dimana titik awal dari Lisboa - MFT - Venetian - MFT - City of Dream - MFT - Lisboa - penginapan 


Wednesday, 22 Jan' 2014:

Dengan tidak mandi, cukup cuci muka sikat gigi, c/o lalu by taxi menuju bandara. Nampaknya saya kepagian tiba di bandara. Sepiiii heniiiing ngantuuuuk dan dingiiiiiin. Boarding room bandara MFM lumayan cantik dengan lukisan2 raksasa di dinding kacanya. Lukisan tentang obyek wisata Macau.




Akhirnya tiba waktu untuk meninggalkan Macau. Pesawat membawa saya kembali ke Jakarta dengan transit di KL. Sejuta kenangan, sejuta keindahan, belum apa2 saya sudah kangen egg tart mereka....


Catt. Pengeluaran:
1 bh bagasi max 20kg, brangkat Rp 630.000
1 bh bagasi max 20kg, pulang Rp 290.000
2 org airport tax Rp 300.000
beli hot tea, mineral water di dunkin LCCT 10.30 RM
money changer Rp 200.000 to 48 RM
lunch di espresso LCCT 35.70 RM & 4.15 RM
beli gloria coffee di MFM 28 HKD
beli magnet kulkas di Senado square 50 Ptc
beli pulpen di Senado square 30 Ptc
beli egg tart di Senado square 15 Ptc
beli oleh2 di Senado square 219 Ptc